Percobaan

 


Sarkoni Terpilih Jadi Ketua Forum Kades Muaro Jambi



Sekda: Forum Kades Bukan Forum Politik


P- Sarkoni Terpilih Jadi Ketua Forum Kades Muaro Jambi 


JAMBIBABA. COM, SENGETI - Sekda Muaro Jambi Budhi Hartono menekankan bahwa Forum Kepala Desa (Kades) jangan dimanfaatkan sebagai wadah politik jelang Pemilu 2024 mendatang.


Hal ini disampaikannya dalam acara Pemilihan Ketua Forum Kades Muaro Jambi yang digelar di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Muaro Jambi, Kamis (12/1) kemarin. 


Sekda Budhi berharap, dengan terbentuknya forum kepala desa ini, akan dapat mempermudah penyampaian informasi. Terlebih lagi agar adanya sinergitas antara Pemda dan Pemdes.


"Dengan adanya forum ini, para Kepala Desa bisa saling bertukar pengalaman,  bertukar informasi dalam memajukan desanya masing-masing," katanya.


Namun perlu diingat, kata Sekda, forum ini tidak dibawa-bawa untuk kegiatan politik. Terlebih lagi jelang kontestasi politik 2024 mendatang, baik itu Pemilu maupun Pilkada.


"Karena kita itu wajib untuk netral dalam pesta demokrasi. Kedudukan dia sebagai kepala desa dia harus bersifat netral baik untuk Pileg maupun Pilkada," tegasnya.


Jika nantinya ada Kades yang terlibat politik praktis, kaya Dia, tentu akan adanya sanksi. Hal ini akan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku. "Ada sanksi. Itu sudah ada regulasinya itu kalau berpihak," tukasnya. 


Sementara itu, Datuk Sarkoni yang terpilih sebagai ketua forum menyebutkan, jika dirinya akan membawa forum ini kearah lebih baik lagi. 


Selain itu, ke depan pemerintahan desa dan kecamatan kabupaten dan provinsi harus sejalan termasuk dalam mengunakan anggaran yang tepat sasaran dan bagaimana mengaktifkan kegiatan masyarakat supaya ekonomi masyarakat lebih maju.


"Insya Allah mudah-mudahan kita akan mendorong masyarakat untuk meningkatkan ekonomi lebih baik," ungkapnya.


Tak hanya itu, ke depan dirinya akan bersama-sama berenergi bagaimana masyarakat itu bisa diajak bersama untuk menghidupkan kembali gotong royong.  Nantinya akan memanfaatkan lahan yang ada yang bisa dimanfaatkan.


"Bagaimana masyarakat itu bisa membiasakan untuk menghidupkan pertanian karena kita orang Indonesia punya banyak lahan, tapi alat pertanian kurang. Kedepan kita program kan itu," tukasnya. (@21).