Percobaan

 


Kenduri SwarnaBhumi Lebih Meriah Dari Festival Candi Muaro jambi


SENGETI - puncak acara swarna Bhumi lebih ramai dibandingkan dengan acara festival Candi muaro jambi, hal tersebut terlihat acara swarna bhumi yang dilaksanakan di desa muaro pijoan jambi luar kota kabupaten muaro jambi Rabu (02/08/23).


Warga masyarakat kerumunin acara swarna bhumi , tidak hanya masyarakat saja tapi hampir seluruh element yang hadir pada acara tersebut, hal tersebut dikarenakan pihak sektor dalam hal itu dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten muaro jambi artinya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak dinas pendidikan dan kebudayaan muaro jambi sudah maksimal. 


Sungai menjadi bagian penting bagi manusia. Sungai merupakan jalur transportasi yang menghubung-rangkaian satu lokasi dengan lokasi lainnya. 


Selain itu, sungai juga menyimpan ragam bahan baku kehidupan manusia; ikan dan berbagai binatang yang ditangkap untuk disantap; pasir untuk membangun rumah dan gedung-gedung; emas yang ditambang untuk dijadikan perhiasan serta melengkapi ambisi-ambisi keduniawian dan hal-hal lainnya yang beragam. 


Dengan demikian, sungai bukan hanya berupa aliran air dari hulu ke hilir, melainkan bersamanya turut mengalirkan peradaban manusia. Satu di antara sungai yang dimaksud adalah sungai Batanghari.


Sungai Batanghari merupakan sungai terpanjang di pulau Sumatra. Panjangnya lebih kurang 800 km yang melintasi dua provinsi, yaitu Sumatra Barat dan Jambi, serta melewati sekian banyak kabupaten/kota, di antaranya adalah Kabupaten Solok Selatan, Dharmasraya, Bungo, Tebo, Batanghari, Kota Jambi, Muaro Jambi, dan Tanjung Jabung Timur. Sungai Batanghari mencatat perjalanan panjang sejarah kemelayuan di Sumatra hingga kawasan semenanjung.


Setidaknya, hal tersebut telah ditapaki pada abad ke-7 hingga 13 Masehi dengan menjadi jalur perdagangan yang ramai.


Tidak hanya para pedagang nusantara yang meramaikannya, melainkan juga dari Cina, India, Persia, hingga Arab dengan berbagai bahan perdagangannya. Maka, tidak mengherankan jika kemudian kita mendapati tinggalan arkeologi dan peninggalan penting lainnya yang menunjukkan adanya suatu peradaban atau pola hidup akuatik di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari. Prasasrti, candi/situs, area permukiman, perahu kuno, keramik, hingga arsitektur bangunan.


Kembali mengingat pentingnya sungai Batanghari bagi peradaban kemelayuan di nusantara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) bersama 14 pemerintah daerah menginisiasi kegiatan Kenduri Swarnabhumi. Bertepatan dengan malam bulan purnama hajatan Kenduri Swarnabhumi diluncurkan, Jumat (12/08) di area rumah dinas gubernur Jambi, Kota Jambi.


Kenduri Swarnabhumi ini mengangkat tajuk utama: Peradaban Sungai Batanghari: Dulu, Kini, dan Nanti. Slogan kegiatan tersebut adalah “Cintai budaya kita lestarikan sungai, Cintai sungai. 


Salah seorang warga masyarakat diluar muaro pijioan aminah dari sungai duren mengatakan, kami kesini untuk menyaksikan kpertunjukan dan kegiatan yang ada dipijoan, hinga kami memdatangginya ternyata acara tersebut lebih meriah dan ramai dikunjungi oleh warga banyak dibandingkan dengan acara festival Candi ya g ada di desa pematang jering, katanya. 


"Kami dari desa sungai duren dan mendalo pak, sangking kepingin mau mengikuti acara dipijoan, " Tegasnya. 


Bachyuni Deliansyah menjelaskan, secara filosofis di masyarakat Bebiduk Besamo ini memiliki arti sebagai sebuah penopang hidup dalam konteks sungai. Ia menyebut Bebiduk Besamo ini, merupakan sebuah konsep festival yang menghubungkan peradaban hulu menuju ke arah hilir. 

" Jika dihubungkan dengan narasi peradaban akuatik, Bebiduk Besamo ini mengangkat isi pencemaran lingkungan khususnya di sungai batanghari. Apabila, dihulu mengalami kerusakan atau pencemaran maka dihilir yang akan merasakan dampaknya," jelasnya. 

Pj Bupati Muaro Jambi mengatakan, Bebiduk Besamo ini nantinya akan diselenggarakan selama dua hari yaitu pada tanggal 02 sampai 03 Agustus mendatang.

Di hari pertama nantinya akan ada kegiatan ekspedisi batanghari yang bakal diadakan di Desa Muaro Pijoan Kecamatan Jaluko Kabupaten Muaro Jambi. Kegiatannya bersifat aktifitas terhadap lingkungan seperti, susur sungai, penanaman bibit pohon, pelepasan benih ikan , seminar pengelolaan lingkungan dan sebagainya. 

Dihari kedua nantinya akan ada kegiatan festival objek pemajuan kebudayaan yang akan diselenggarakan di Lubuk Penyengat Desa Baru Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi. Kegiatannya seperti, zikir berdah, betutur, tari lukah gilo, drama kolosal yang berjudul "Dam Rajo" dan lain sebagainya. 

" Kenduri Swarnabhumi tahun 2023 ini merupakan kelanjutan dari program kenduri Swarnabhumi tahun 2022 lalu, yang bertujuan untuk menelusuri kembali jejak peradaban dari masa lalu dan sejarah peradaban kerajaan melayu di Daerah Aliran Sungai (DAS) batanghari, dan juga melalui festival Bebiduk Besamo ini kita sama sama sepakat untuk merawat dan menjaga sungai batanghari lebih baik lagi," tukasnya.